Gelar Soemantri
Gelar Soemantri (Cianjur, 1986) adalah seorang seniman multimedia yang berbasis di Jakarta. Ia menamatkan pendidikan Jurnalistik di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.
Melalui pendekatan singular radikal yang terukir dalam perdebatan kontemporer, Soemantri merefleksikan subjek arsip dan memori. Ia memeriksa kebutuhan manusia akan cerita ‘konklusif’ dan pertanyaan tentang anekdot yang menghasilkan fiksi sejarah. Karya seni medianya dicirikan oleh penggunaan benda-benda sehari-hari dalam suasana mentalitas kelas menengah. Dengan mengambil kehidupan sehari-hari sebagai subject matter sambil mengomentari estetika sehari-hari dari nilai-nilai kelas menengah tersebut, ia membuat karya dengan perspektif yang beragam, menggubah asosiasi atas makna-makna yang dapat saling bertabrakan. Ruang menjadi waktu dan bahasa menjadi citra. Karya-karyanya juga mempertanyakan kondisi penampilan sebuah citra dalam konteks budaya visual kontemporer. Dengan memeriksa ambiguitas dan originalitas melalui pengulangan dan variasi, ia memperkuat atensi penonton dengan menciptakan komposisi atau pengaturan visual puitik yang tenang, yang meninggalkan jejak dan keseimbangan di batas-batas antara pengenalan dan keterasingan.
Karya videonya, Ketika Aku Pulang Tidak Ada Mamah di Depan Pintu pernah dipresentasikan di Festival Film Rotterdam (2008). Pada 2013, ia menjadi ko-sutradara untuk film Elesan Deq A Tutuq. Ia juga terlibat dalam proyek pameran Sidang Hans Bague: Pameran Multimedia Tentang Heboh Sastra 1968, Galeri Cemara 6, Jakarta (2013), OK Video Festival (2017), Manifesto 4.0 Multipolar (2018), Biennale Jatim 7: World is a Hoax (2017), Pekan Seni Media (2017), Pameran Besar Seni Rupa: Panji dalam Tafsir Kontemporer (2018) dan pameran seni media baru, Kota. Edu., Gudskul (2018), serta Pameran Kolaborasi Seniman dan Anak, RuruKids (2020). Kini ia bergabung bersama beberapa seniman multidisiplin dalam kolektif Cut and Rescue.
