Ep 3: Metaphorical Sites #1 – LAND “In The Pines”, 2021
En Id Pt
Menu

Kami merekomendasikan menonton lewat Vimeo. Silakan menonton lewat Youtube jika layanan Vimeo diblokir di wilayah anda.

Info

Ep 3: Metaphorical Sites #1 – LAND “In The Pines”, 2021

Prashasti Wilujeng Putri
Durasi film: 12:56

Dalam karya berjudul In The Pines, Prashasti Wilujeng Putri menanggapi sub-tema “Lahan” dengan menelaah persoalan ruang dan cara bagaimana kita mempersepsikannya. Ia juga memeriksa kembali hubungan elemen-elemen yang membentuk kualitas ruang, yaitu: antara “subjek” dan “objek”, “organik” dan “mekanik”, “kenyataan aktual” dan “representasi”, “keutuhan” dan “parsialitas”, “determinasi” dan “indeterminasi”, “visibilitas” dan “invisibilitas”, “alamiah” dan “nonalamiah”.

Dengan mendalami hubungan-hubungan dari setiap dualitas tersebut, Prashasti menggunakan “Pembusukan” sebagai perspektif untuk menerjemahkan kondisi suatu ruang dengan mengurai sifat-sifat konvensionalnya untuk meramunya menjadi kemungkinan yang berbeda. Modus ini mempunyai konsekuensi berupa manifestasi “Pembusukan” sebagai bahasa tentang temporalitas kejadian dan spasialitas lahan daripada sekadar fisikalitas material. Secara khusus menggunakan tubuh-tubuh manusia (para performer), alat rekam (kamera video), dan objek yang memantulkan cahaya (cermin), Prashasti mengonstruksi In The Pines sebagai sebuah demonstrasi filosofis mengenai performativitas dari suatu peristiwa yang mengisi suatu ruang. Bagaimana ruang, dan subjek-objek yang mengisinya, saling bekerja di dalam waktu, terutama pada alur ulang-alik antara “menjadi” (progressing), dan “kembali”? Bagaimana jika hubungan-hubungan ini mengalami suatu proses deformasi, rekayasa, gangguan, atau bahkan suatu proses pembusukan?

In The Pines merupakan sebuah “layering utterance” tentang bagaimana osiliasi dan tegangan di antara kenyataan dan representasi patut dilihat sebagai faktor penting untuk mengimajinasikan dekomposisi realitas, pada satu sisi, dan menjadi alternatif untuk mengantisipasi keterasingan kita di dalam konstruksi realitas itu sendiri, pada sisi yang lain.